Bila mengingat kembali ke masa perkuliahan, apa saja, sih, yang biasanya kita lakukan untuk mengisi waktu luang? Berkumpul bersama teman, sebagai hiburan, sah-sah saja. Tetapi, Dania justru memanfaatkan waktu luangnya di sela perkuliahan untuk mempelajari panggilan hidupnya. Maka, ketika ditugaskan untuk membuat suatu model bisnis, bersama 20 teman, Dania begitu bersemangat merancang konsep yang selama ini telah didambakannya; yaitu clutch berbahan dasar kayu. Melalui riset kecil-kecilan yang dia lakukan, dari Pinterest maupun social media, Dania melihat kayu yang menjadi tren digunakan sebagai bahan utama membuat beragam fashion items. Mulai dari accessories, kaca mata, jam tangan, sampai case untuk handphone. Dari sana, Dania kemudian tergerak untuk membuat clutch berbahan dasar kayu. Gagasan Dania kemudian terpilih untuk dieksekusi oleh ke-20 teman lainnya untuk dibuatkan bisnis modelnya. Selain itu, produk tersebut juga nantinya akan mereka jual. Semula, respon para dosen tidak begitu menyenangkan. Para dosen meragukan pasar yang sesuai untuk produk tersebut. Namun, setelah Dania memberinya modifikasi, ditambah kolaborasinya dengan mahasiswa dari jurusan desain, pandangan awal para dosen berubah dan berkat kerja kerasnya di tugas tersebut, Dania pada akhirnya mengantongi nilai A. Dania kemudian merilis produk clutch berbahan dasar kayu ditambah sentuhan desain menawan gagasan-nya. Belum puas hanya menjadikannya sebagai tugas kuliah, Dania kemudian melanjutkan bisnis tersebut untuk dikerjakannya sendiri. Hal tersebut dia lakukan setelah meminta persetujuan serta dukungan teman-teman lain yang mengerjakan tugas kuliah bersamanya. Karena hari-harinya dipenuhi oleh pekerjaan yang menumpuk, Dania terpaksa harus mencuri waktu untuk melanjutkan bisnisnya. Namun, seperti kata pepatah klasik, di mana ada kemauan, di situ akan ada jalan, Dania kemudian berhasil membagi waktunya untuk menyelesaikan perancanaan bisnis yang akan hadir dengan wajah baru.