Podcast

Penasaran dengan kesuksesan para kreator industri kreatif?
Apa saja yang sudah mereka lalui hingga bisa menjadi seorang kreator profesional?

Dengarkan cerita inspiratif tentang perjalanan mereka dalam berkarya melalui berbagai podcast pengembangan diri dan podcast belajar bisnis di Karena.id.
Write your awesome label here.
Anton Ismael adalah panutan fotografer-fotografer muda Indonesia. Sebagai seorang fotografer profesional, Anton mendirikan forum belajar fotografi bernama Kelas Pagi dan menarik minat orang-orang untuk belajar fotografi.
Eric Widjaja, seorang desainer grafis, mendirikan studio bernama Thinking Room pada tahun 2005. Pada perkembangannya, klien-kilen Thinking Room sudah berasal dari berbagai bidang. Beberapa klien Thinking Room antara lain Bank International Indonesia, Shangri-La, Plaza Indonesia, dan masih banyak lagi.
Isha Hening, seorang visual artist yang berbasis di Jakarta dengan media utamanya adalah motion graphic. Isha Hening juga dikenal sebagai VJ dari berbagai event musik besar di Indonesia seperti Synchronize, Soundrenaline, We The Fest, sampai DWP, sudah pernah menggunakan jasa Isha Hening dalam mengelola visual panggung-panggung mereka.
Adi Panuntun mendirikan studio Sembilan Matahari, salah satu pelopor skena video mapping di Indonesia bersama adiknya. Selain mengerjakan proyek-proyek audio visual dari klien dan kerja komersial, Sembilan Matahari juga sering mengikuti perlombaan video mapping tingkat internasional dan menjuarainya. 
Tri Adi Pasha mendirikan Studio Kolam Susu pada tahun 2021. Para pecinta Webtoon pasti mengetahui konten utama dari studio ini yaitu komik Cergaroma yang bergenre romance.
Fajar Nugraha adalah seorang wirausahawan di bidang fashion, khususnya untuk pakaian wanita. Fajar mendirikan Adorable Projects bersama sang istri Ira Hanira, pada tahun 2009.
Fajar Nugraha adalah seorang wirausahawan di bidang fashion, khususnya untuk pakaian wanita. Fajar mendirikan Adorable Projects bersama sang istri Ira Hanira, pada tahun 2009.
Wok The Rock adalah seorang seniman multi disiplin yang aktif berkegiatan di Kota Yogyakarta. Mas Wok memiliki dua unit kolektif utama yang juga menjadi wahana dia berkarya, yaitu Ruang MES 56 dan Yes No Wave Music.
Arief Yudi mendirikan Jatiwangi Art Factory (JAF) pada tahun 2005. JAF dikenal sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan praktik-praktik kreatif berbasis kerajinan tanah liat dan berperan dalam penanggulangan konflik sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat Jatiwangi.
Tuyuloveme memulai kariernya sebagai Graffiti Artist di tahun 2006. Pada tahun 2009, beliau mulai memperkenalkan karakter baru pada karyanya, sebagai representasi visual dari alter egonya, yang kemudian identik dengan karakter Tuyul. Saat ini, karya-karya Tuyuloveme sudah menghiasi tembok dan sudut jalan beberapa negara, seperti Australia, Singapura, Amerika Serikat, dan lainnya. 
"Desainer Hybrid" merupakan julukan yang Dendy Darman berikan untuk dirinya sendiri karena sudah merasakan pengalaman berkarya di berbagai bidang desain. Perkembangan dunia desain yang dinamis membuat Dendy Darman terus mengeksplorasi desain itu sendiri.
Vincentya Stella membangun sebuah start up berbasis teknologi bernama Octagon Studio di bandung. Ia memperkenalkan kolaborasi antara seni dan teknologi melalui karya Augmented Reality. 
Vicky Arief Herinadharma membangun Paradise Pictures pada tahun 2008 lalu atas kecintaannya terhadap dunia film. Hingga saat ini, Vicky telah banyak berkontribusi untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif, khususnya di kota Malang. 
Bermula dari keikutsertaan dalam ekstrakurikuler film di sekolahnya saat SMA, ketertarikan Wildan dalam proses produksi filmpun muncul. Walaupun Ia melanjutkan kuliah dengan jurusan yang berbeda, Wildan tetap kembali mengikuti minat awalnya di bidang film serta berhasil membangun rumah produksi.
Bermula dari komunitas berbasis seni, Adin mendirikan ruang di mana orang-orang dapat berbagi minat terutama dalam hal seni. Menurutnya, bertahannya sebuah komunitas tidak melulu berkaitan dengan ekonomi tetapi juga perlu menghadirkan value apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat sekitar.
Tita Larasati adalah seorang dosen desain produk di Fakultas Seni Rupa dan Desain di ITB, yang juga aktif berkontribusi di Bandung Creative City Forum dan Indonesia Creative City Network. Dalam mengajar dan berkarya, Tita sangat memperhatikan dampak produknya ke lingkungan.
Lulus sebagai sarjana arsitektur, Wendy Pratama beralih karir dari bidang arsitektur menjadi bidang pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, Ia membuat sebuah platform edukasi yang ditujukan bagi anak muda untuk belajar serta mengasah skill mereka.
Andina Paramitha melihat banyak sekali potensi di bidang teknologi dan kreatif yang ada di kota kelahirannya, Malang. Memanfaatkan peluang ini, Andina turut berkontribusi mengembangkannya melalui Ngalup Collaborative Network.
Stephanie Priscilla merupakan ilustrator asal Indonesia yang sekarang menetap di Singapura. Kecintaannya terhadap seni yang sudah muncul sejak kecil membuatnya memutuskan untuk mengambil major Animation Art.
Ronny Gani membangun Bengkel Animasi, sebuah kursus dan pelatihan 3D animasi & computer graphic pada tahun 2013. Sebagai seorang animator, Ronny pernah berkontribusi dalam film superhero Avengers: End Game.
Teguh Wicaksono mendirikan Sounds From The Corner atas kecintaannya terhadap musik. Setelah 8 tahun, Sounds From The Corner kini telah mengarsipkan lebih dari 300 video live music di channel youtubenya, mulai dari mengundang band legendaris seperti Dewa 19, hingga band metal seperti Burgerkill.
Christie Erin Harsono mengambil langkah untuk memulai Basha Market pada tahun 2014 karena melihat kesempatan mengembangkan industri kreatif di Surabaya. Basha Market adalah wadah bagi brand lokal untuk menampilkan karya mereka kepada konsumen secara langsung.
Angger D. Wiranata merupakan Co-Founder & Chief of Product Development DUS DUK DUK, sebuah workshop di bidang industri kriya, yang fokus membuat produk berbahan dasar kardus.
Danis Sie adalah seorang visual designer yang belajar secara otodidak. Saat ini, Danis telah mendirikan Sciencewerk Studio yang fokus dalam pengerjaan desain identitas, grafis, dan website. 
Kika Puspitasari adalah sosok dibalik Kaloka Pottery, tempat pembuatan keramik unik buatan tangan dengan bahan dasar tanah liat lokal Indonesia. Kaloka Pottery sudah menciptakan ribuan produk berbahan dasar keramik, mulai dari gelas, piring, cangkir, dan masih banyak lagi.
Hidayat dan Mira adalah dua orang dibalik brand fashion CRSL Store. Selain merchandise, CRSL kini mulai merambah ke lini bisnis lainnya, seperti konser musik, dan teknologi.
Pernah dengar Seniman Fotografi? Apa sih bedanya dengan fotografer biasa? Yuk simak kisah Agan Harahap, seniman fotografi yang sering kali bikin orang kaget dengan hasil karya photo-nya yang banyak muncul di media sosial.
Apakah kamu merasa sedang banyak mengalami perubahan dalam hidup? Mari simak pembentukan pribadi kreatif pada diri Santi Alaysius, mulai dari berkarir di industri fashion hingga sekarang mengelola Domisilium Studio yang bergerak dalam ranah desain interior.
Nazira C Noer atau yang akrab dipanggil Bubu, melihat peluang dan memulai Poplicist untuk membantu mempromosikan film-film Indonesia. Simak kisah Nazira memberikan kontribusi kepada kemajuan dunia perfilman tanah air.
Mengawali karir sebagai Marketing Communication di sebuah majalah remaja, Allvino Adrian Tamaela adalah orang yang bertanggungjawab membesarkan band RAN. Selain di dunia musik, Allvino juga aktif berkecimpung dalam industri periklanan.
Shinta Witoyo Dhanuwardoyo mencintai dunia internet dan digital. Ia membangun Bubu.com, salah satu Digital Agency pertama di Indonesia, pada tahun 1996. Dengarkan kisah di balik layar seorang Shinta membangun Start Up.
Apakah kamu tahu bahwa industri kreatif memiliki fungsi yang lebih besar daripada hanya sekedar menghibur masyarakat? Simak kisah Irfan “Ipang” Wahid, selaku Dewan Penasihat KADIN Indonesia Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif, untuk mengetahui lebih dalam mengenai dunia industri kreatif, khususnya di Indonesia.
Apakah kamu termasuk pengamat fashion? Memperhatikan nggak kalau beberapa tahun ke belakang, bahan material kayu digunakan oleh para creator untuk menciptakan barang-barang fashion; dari jam tangan sampai casing handphone.
Pandemi bikin kamu rajin olahraga? Kali ini ada Claudio dan Aldy, teman yang menciptakan produk kebersihan untuk perlengkapan olah raga dengan brand Good To Go!
Sekar Puti Sidhiawati adalah seorang pengrajin keramik sekaligus pemilik dari handmade ceramic studio, Arta Derau, di Bali.
Gracella Chea atau yang akrab dipanggil Chea ini adalah seorang ilustrator dengan genre seni konseptual. Seniman muda ini memberanikan diri menjalani cita-citanya dan pindah ke Bali untuk meniti karir.
Imelda Widjaja atau Mel adalah pengrajin perhiasan yang memutuskan untuk menetap di Bali dari 10 tahun yang lalu. Berangkat dari angan-angan, ia berhasil mendirikan Jewel Rocks, brand perhiasan yang memiliki pasar internasional.
Pernah dengar acara TV Amerika berjudul Pimp My Ride? Musa Tjahjono inilah Kepala Desain di West Coast Customs yang menjadi tempat modifikasi di acara tersebut. Ia memodifikasi mobil selebriti Hollywood seperti Justin Bieber dan Will.i.am.
Rini Sugianto adalah seorang animator 3D yang membangun karirnya lewat film-film garapan Hollywood dari The Avengers, The Hunger Games, Adventures of Tintin, dan lainnya.
Dita W. Yolashasanti atau yang akrab dipanggil Ditut adalah seorang pendekor kue, ilustrator, fotografer, pebisnis, dan penjahit. Seperti apa keseharian Ditut sehingga bisa menjadi individu yang luar biasa? Bakat bukan selalu kuncinya.
Wahyu “Pinot” Ichwandari adalah seorang animator Indonesia yang berkarir di New York dan fokus di ranah media sosial. Ia sempat berkarya di Vine, platform media sosial berbentuk video singkat, dan berhasil menjadi Vineographer terbaik di Shorty Awards 2014. Sekarang, ia bekerja sebagai senior content creator di Vayner Media.
Tanggal 10 Oktober yang lalu merupakan peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia. Karena secara khusus berbicara dengan Andre Patio Sinaga, sarjana psikologi yang menerapkan ilmu kuliahnya ke dalam pekerjaannya sebagai creative director dan fashion stylist. Selain itu, ia juga menjadi content creator di Instagram dengan tema seputar mental health.
Ifa Hanifah adalah Managing Director dari brand sepatu asal Bandung, NAH Project, yang mengutamakan kualitas produk dengan harga terjangkau.Normal text.
Paskalis Kunang adalah seorang seniman yang membawa isu sosial di karya orisinilnya. Ia dikenal dengan nama Mr. Kumkum (@mrkumkum) dari Instagramnya. 
Andi Rahmat adalah seorang desainer dan pendiri Nusae, sebuah studio desain berbasis di Bandung. Bukan hanya ramah lingkungan dan estetika, Andi pun memegang nilai fungsional dan edukatif untuk sebuah desain.
Kukuh Rizal Arfianto yang akrab dipanggil Kukuh adalah pendiri Sun Eater. Dia nggak ingin mengkotakkan dirinya di satu industri dan menyebut bisnisnya adalah bisnis konten. Banyak inovasi, walaupun akarnya tetap di musik.
Kimo Rizky, sang pendiri Double Deer, memiliki pandangan yang unik di dalam menekuni bisnisnya. Dari sekolah musik, menjadi pemusik, hingga menjadi perantara antara penggiat kreatif dan pebisnis.
Respati Hafidz Budi alias Direz, pendiri komunitas Darahkubiru dan pemilik brand Bluesville, telah menjadi pelopor komunitas denim terbesar. Satu hal yang dilakukan Direz sehingga menjadi besar: fokus!
Kamu punya bakat menulis? Ingin tahu sejauh apa bakat itu bisa dikembangkan? Nah, Aulia Halimatussadiah mengawali perjalanannya dari kecintaannya dengan menulis. Setelah menulis 30 judul novel, sekarang ia adalah Co-Founder dari Storial.co dan menjadikannya seorang tech and business woman.
Tanpa latar belakang di bidang fashion, Chitra Subyakto berhasil dikenal sebagai seorang fashion stylist, costume designer, dan pemilik label Sejauh Mata Memandang.
Sering dengar suara Raisa dan Kunto Aji? Nah orang di balik layar kedua musisi ini adalah Adryanto "Boim" Pratono. Dengarkan cerita perjalanannya menjadi CEO Juni Records, sebuah entertainment company yang banyak merubah pakem di industri musik Indonesia.
Brand lokal Cotton Ink didirikan oleh Ria Sarwono dan Carline Darjanto. Kedua sahabat sejak SMP ini berhasil menjalani bisnisnya lebih dari satu dekade. Bisnis dicampur persahabatan kok bisa awet, ya?
Pernah dateng ke event Brightspot Market atau mengenal brand The Goods Dept? Well, disini Anton Wirjono, sang kreator, berbicara dengan Dyah Oetari tentang kreativitas dan perjalanan event serta konsep brand tersebut yang udah berlangsung selama 10 tahun. Berawal dari inisiasi membuat market place untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli yang memiliki taste yang sama, dari sisi pembeli yang kerap bingung mencari barang hingga harus ke luar negeri, lalu dari sisi penjual yang memiliki produk berpotensial keren untuk ditemui dengan marketnya.
Created with