Menghadapi masa kritis selama pandemik, Ria dan Carline setuju untuk menunda pembukaan toko terbaru mereka. Mereka juga memprioritaskan mana saja pengeluaran besar yang harus didahulukan, mana yang bisa dicicil. Prinsipnya, cash flow over profit.
Mereka juga mengalihkan fokus penjualan mereka ke lini daring dan mengurangi jumlah produksi. Keduanya percaya bahwa banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari krisis ini, apabila kita bersedia merenungkan berkah-berkah sederhana yang kita terima.
Di tengah pandemi seperti ini, Ria dan Carline mengaku memanfaatkan perkembangan tekonologi semaksimal mungkin jadi kunci bertahan. Banyak hal bisa dimanfaatkan dalam Instagram, seperti polling, misalnya.
Hingga saat ini, Ria dan Carline masih turun tangan untuk urusan konten, atau relasi dengan konsumen. Sebab mereka percaya, sejauh ini, hanya mereka berdua yang paling memahami identitas autentik dari COTTON INK.
Itulah tips berbisnis bersama teman yang bisa dipelajari dari perjalanan Ria Sarwono dan Carline Darjanto selama menjalankan COTTON INK. Apa hal yang akan kamu terapkan terlebih dahulu di sini?