Konon, sebagian orang percaya bahwa memulai sesuatu adalah hal yang paling berat. Dalam berkarya misalnya, kamu mungkin akan dihadapkan dengan rasa takut, khawatir, dan lainnya. Kamu ragu apakah itu akan berjalan lancar dan sukses; bisa diterima khalayak; dan sederet pertanyaan lain yang menyudutkanmu. Padahal, terus menerus terkungkung dalam ketidakpercayaan diri sebenarnya justru menghambatmu untuk mewujudkan banyak hal. Maka, guna mengatasinya kamu bisa memantik rasa percaya diri dengan meningkatkan kemampuan, salah satunya melalui metode trial and error.
Trial and error menjadi salah satu metode favorit yang mampu membangkitkan sisi-sisi kreatifmu. Sebab dalam praktiknya, metode ini akan membuka peluang bagi siapa pun untuk menemukan cara terbaik mencapai sesuatu. Bisa jadi itu akan berbeda dengan cara-cara konvensional yang jamak digunakan.
Di tahap awal, metode trial and error akan menuntunmu menemukan cara belajar yang paling pas dengan karaktermu. Apapun bidangnya, coba terlebih dahulu sesuaikan teknik belajar dengan kepribadianmu. Apakah kamu termasuk tipe visual, audio, kinestetik, dan lainnya, itu turut menentukan langkahmu ke depan.
Cobalah untuk menerapkan semua metode belajar dan lihat mana yang paling efektif buatmu. Misalnya jika kamu cenderung ke tipe audio, berbagai podcast atau buku audio bisa membantumu. Sementara itu, jika kamu condong ke tipe visual, membaca buku dan berbagai bacaan dengan tema yang kamu minati, jadi jalan terbaik untuk menggali banyak sumber inspirasi. Begitu kamu menemukan style belajar sendiri, akumulasi pengetahuanmu terhadap suatu bidang perlahan meningkat. Kamu pun bisa lebih menikmati prosesnya karena tidak harus mengikuti cara-cara umum yang sebenarnya tidak ‘bekerja’ untukmu.
Langkah kedua, inilah saatnya kamu melakukan banyak uji coba. Ini seperti cerita pelukis Pablo Picasso menemukan aliran kubisme setelah bertahun-tahun dalam masa pencarian. Atau juga kisah Thomas Alva Edison yang mencoba sampai 1.000 kali hingga akhirnya menemukan bola lampu. Kamu pun bisa menjajal berbagai metode untuk menemukan karya masterpiece-mu.
Di sinilah mungkin harapanmu tidak selalu berjalan mulus. Bisa jadi ada hal-hal tak terduga atau yang tidak kamu perkirakan akan datang mengadang sehingga karyamu tidak langsung sukses. Namun percayalah lebih baik gagal di awal daripada di akhir. Sebab jika dihitung-hitung, ketika berjumpa kegagalan di awal, bisa jadi waktu, tenaga, dan biaya yang kamu keluarkan lebih sedikit ketimbang itu terjadi saat proyekmu sudah jadi.
Meski begitu, tetap saja ini tidak akan mudah buatmu saat menghadapi kegagalan untuk pertama kalinya. Tapi ingatlah, di balik kegagalan ada kesempatan. Saat percobaanmu tidak berhasil, itulah saat yang tepat untuk menganalisis proses yang kamu lakukan selama ini. Kamu bisa memulai dengan mengajukan pertanyaan berikut?