Temukan Potensi Terbaikmu Melalui Metode Trial and Error

Nesia Qurrota A’yuni
Sumber:freepik.com
Konon, sebagian orang percaya bahwa memulai sesuatu adalah hal yang paling berat. Dalam berkarya misalnya, kamu mungkin akan dihadapkan dengan rasa takut, khawatir, dan lainnya. Kamu ragu apakah itu akan berjalan lancar dan sukses; bisa diterima khalayak; dan sederet pertanyaan lain yang menyudutkanmu. Padahal, terus menerus terkungkung dalam ketidakpercayaan diri sebenarnya justru menghambatmu untuk mewujudkan banyak hal. Maka, guna mengatasinya kamu bisa memantik rasa percaya diri dengan meningkatkan kemampuan, salah satunya melalui metode trial and error.

Trial and error menjadi salah satu metode favorit yang mampu membangkitkan sisi-sisi kreatifmu. Sebab dalam praktiknya, metode ini akan membuka peluang bagi siapa pun untuk menemukan cara terbaik mencapai sesuatu. Bisa jadi itu akan berbeda dengan cara-cara konvensional yang jamak digunakan.

Di tahap awal, metode trial and error akan menuntunmu menemukan cara belajar yang paling pas dengan karaktermu. Apapun bidangnya, coba terlebih dahulu sesuaikan teknik belajar dengan kepribadianmu. Apakah kamu termasuk tipe visual, audio, kinestetik, dan lainnya, itu turut menentukan langkahmu ke depan.

Cobalah untuk menerapkan semua metode belajar dan lihat mana yang paling efektif buatmu. Misalnya jika kamu cenderung ke tipe audio, berbagai podcast atau buku audio bisa membantumu. Sementara itu, jika kamu condong ke tipe visual, membaca buku dan berbagai bacaan dengan tema yang kamu minati, jadi jalan terbaik untuk menggali banyak sumber inspirasi. Begitu kamu menemukan style belajar sendiri, akumulasi pengetahuanmu terhadap suatu bidang perlahan meningkat. Kamu pun bisa lebih menikmati prosesnya karena tidak harus mengikuti cara-cara umum yang sebenarnya tidak ‘bekerja’ untukmu.

Langkah kedua, inilah saatnya kamu melakukan banyak uji coba. Ini seperti cerita pelukis Pablo Picasso menemukan aliran kubisme setelah bertahun-tahun dalam masa pencarian. Atau juga kisah Thomas Alva Edison yang mencoba sampai 1.000 kali hingga akhirnya menemukan bola lampu. Kamu pun bisa menjajal berbagai metode untuk menemukan karya masterpiece-mu.

Di sinilah mungkin harapanmu tidak selalu berjalan mulus. Bisa jadi ada hal-hal tak terduga atau yang tidak kamu perkirakan akan datang mengadang sehingga karyamu tidak langsung sukses. Namun percayalah lebih baik gagal di awal daripada di akhir. Sebab jika dihitung-hitung, ketika berjumpa kegagalan di awal, bisa jadi waktu, tenaga, dan biaya yang kamu keluarkan lebih sedikit ketimbang itu terjadi saat proyekmu sudah jadi.

Meski begitu, tetap saja ini tidak akan mudah buatmu saat menghadapi kegagalan untuk pertama kalinya. Tapi ingatlah, di balik kegagalan ada kesempatan. Saat percobaanmu tidak berhasil, itulah saat yang tepat untuk menganalisis proses yang kamu lakukan selama ini. Kamu bisa memulai dengan mengajukan pertanyaan berikut?

  • Apa yang dapat dipelajari dari kegagalan ini? 

Ingatlah bahwa orang sukses biasanya tidak membuat alasan atau menyalahkan orang lain. Mereka bertanggung jawab atas apa yang dialami. Kamu pun bisa mulai melihat pengalaman secara objektif. Buat daftar hal-hal penting yang terjadi. Selanjutnya coba analisis langkah demi langkahnya dan cari setiap poin pembelajaran.

  • Apa yang dapat dilakukan secara berbeda?

Bagaimana kamu bisa menanganinya secara berbeda? Jika melihat ke belakang, langkah berbeda apa yang akan kamu ambil?

  • Apakah perlu memperoleh atau meningkatkan beberapa keterampilan?

Dari analisis sebelumnya, apakah masalahnya ada di keterampilanmu? Jika iya, kamu bisa mulai membuat rencana pengembangan diri untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman. Hal itu bisa kamu wujudkan melalui kelas, kursus, atau berguru pada seorang mentor.

  • Dari siapa bisa belajar?

Kebanyakan orang tidak meminta bantuan karena mereka percaya itu adalah tanda kelemahan daripada kekuatan. Padahal sebenarnya, hal tersebut menunjukkan bahwa kamu siap untuk belajar dan berubah. Apakah ada seseorang yang dapat kamu hubungi untuk meminta nasihat? Misalnya bos, kolega, atau teman yang melihat perjalananmu berproses? Mintalah umpan balik dan bimbingan dari mereka. 

  • Apa yang akan dilakukan selanjutnya? 

Sekarang buatlah rencana aksi. Apakah kamu akan mencoba sesuatu yang serupa atau sesuatu yang berbeda? Tinjau kembali tujuan dan sasaranmu yang sesungguhnya. 
Dari penjelasan tersebut, singkatnya trial and error adalah pembelajaran yang akan terus menguatkanmu. Karena, ketika kamu sebuah kesalahan atau gagal saat melakukan sesuatu, kamu memberikan dirimu sebuah membuat kesempatan untuk menganalisis kegagalan tersebut. Kamu pun bisa mulai merancang perbaikan dan mencobanya kembali.

Nah, lalu jika dirangkum dalam sebuah alur, berikut ini merupakan kiat melakukan trial and error dalam berkarya.

  • Mulailah Bereksperimen

Kamu bisa mulai bereksperimen dengan berbagai strategi. Daripada mencoba pendekatan yang sama berulang kali, cobalah satu per satu dan lihat mana yang paling cocok untukmu. Ingatlah bahwa tidak ada cara untuk mengetahui strategi mana yang akan berhasil tanpa mencoba semuanya.

  • Evaluasi Kinerjamu setiap Usai Percobaan

Setelah setiap percobaan, tanyakan pada dirimu bagaimana hasilnya dan poin apa bisa diperbaiki. Kemudian buat perubahan yang sesuai sampai kamu menemukan sesuatu yang bekerja dengan baik. 

  • Catat Metode yang Paling Kamu Sukai

Jangan lupa catat metode yang pas denganmu dan terus sempurnakan untuk menciptakan proses pembelajaran terbaik menurut versimu.
Itulah segala hal mengenai metode trial and error yang bisa kamu ketahui. Hal yang perlu digarisbawahi, bahwa ada jenis kegagalan yang menguntungkan. Itu adalah kegagalan yang mengajari kamu sepanjang jalanmu berkarya. Dari kegagalan kecil yang kamu alami, kamu akan terus belajar hingga kemudian terbukalah peluang yang lebih besar.

Jadi bagaimana, sudah siap memulai trial and error?
Empty space, drag to resize

Kelas

\Learnworlds\Codeneurons\Pages\ZoneRenderers\CourseCards
Created with