Menelisik Perjalanan Kolektif Hysteria Bersama Adin

Amanda Andina Nugroho

Apa itu Kolektif Hysteria?

Sebuah laboratorium dan ruang temu kreatif yang didirikan sejak 11 November tahun 2004 oleh Ahmad Khoirudin atau yang akrab kita kenal dengan Adin. Dengan terbentuknya Kolektif Hysteria, Adin ingin menyediakan fasilitas bagi masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi terutama dalam hal kreativitas, seni, anak muda, dan isu kota. Harapannya fasilitas ruang tersebut dapat menjadi dampak yang baik bagi ekosistem seni dan kreativitas yang berkelanjutan.

Kegiatan Kolektif Hysteria

Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang diadakan Kolektif Hysteria dalam mengembangkan ruang kreativitas di tengah masyarakat.

Grobak Art Kos
Program pertama yang diinisiasi dari Kolektif Hysteria yaitu Grobak Art Kos. Ruang yang awalnya digunakan sebagai angkringan atau tempat makan nasi kucing kini beralih menjadi ruang dengan konsep art space. Bersifat eksperimentatif, Grobak Art Kos membuka ruang bagi anak muda untuk menampilkan karya mereka, mulai dari film, gigs, kajian, serta performance art lainnya.  

Kotak Listrik

Kotak Listrik merupakan salah satu annual event yang diadakan oleh Kolektif Hysteria sejak tahun 2009. Event ini bermula dari tawaran kerja sama House of Natural Fibe Yogyakarta yang ingin mengadakan acara Breakcore Labs di Grobak Art Kos. Acara dari House of Natural Fibe sendiri mengakomodir genre musik elektronik sehingga menginspirasi Kolektif Hysteria untuk menyediakan ruang yang akomodatif bagi musik genre elektronik noise. Beberapa artis lokal maupun internasional yang sudah bergabung dalam Kotak Listrik yaitu Mindfucking boy, Kirdec, Biscotti, Unii, Terror Incognita, Fotokopi, Racau Kemarau, dan masih banyak pemusik lainnya. 

Grobak Bioskop

Berlanjut ke program kedua yang dimiliki oleh Kolektif Hysteria yaitu Grobak Bioskop. Program ini merupakan program pemutaran film rutin yang diadakan sejak tahun 2011. Konsep yang diusung merupakan “bioskop keliling” di mana Grobak Bioskop akan berkeliling kampus, komunitas, kampung, dan ruang publik kota. Merupakan hasil kolaborasi Koletif Hysteria dengan Ruang Rupa, program Grobak Bioskop menyajikan film yang ditujukan sebagai instrumen pembelajaran, ruang koneksi antar komunitas, serta media alternatif bagi masyarakat. Tidak hanya di Semarang, Grobak Bioskop juga tersebar di 9 kota lainnya yaitu Jakarta, Aceh, Padang, Bali, Surabaya, Jatiwangi, Malang, Makassar, dan Balikpapan.

Ngobras (Ngobrol Seni)

Program ini merupakan sebuah ruang diskusi serta kajian mengenai seni, baik itu film, tulisan, dan seni lainnya. Dalam obrolan seni yang dibangun, partisipan bisa bertukar pikiran serta ide mengenai fungsi dan korelasi seni dengan kebermanfaatannya pada masyarakat. Selain itu, juga membantu menilik kembali sejarah melalui seni.
Tidak hanya ketiga program ini saja, Kolektif Hysteria juga memiliki majalah atau zine yang mengangkat isu seni, anak muda, serta perkotaan. Penasaran dengan perjalanan Kolektif Hysteria membuka ruang kreativitas bagi masyarakat? Dengarkan kisah Adin Hysteria hanya di Karena Podcast! Untuk update lebih lanjut mengenai pergerakan Kolektif Hysteria, kalian bisa mengunjungi akun Instagram mereka @kolektifhysteria.
Created with