Kassian Cephas: Sosok Pertama dari Dunia Fotografi Indonesia
Sosok Kassian Cephas
Pemilik karya fotografi “Tamansari”, Kassian Cephas, lahir pada tanggal 15 Januari 1845 di Kota Yogyakarta. Kassian bekerja sebagai fotografer di Gereja dan menikah dengan Dina Rakijah di tahun 1866 dan memiliki empat anak. Sem, anak pertamanya, merupakan asisten Ayahnya ketika sedang mengambil gambar.
Karya Fotografi Kassian Cephas
Karya pertama Kassian Cephas dimulai dari foto pertamanya yaitu pada tahun 1872 yang berjudul “Barabudur”. Foto pertama Kassian diambil saat Groneman mengajaknya untuk bergabung menjadi anggota Vereeniging Voor Oudheid yang pada saat itu meneliti kebudayaan dan sejarah Jawa. Karyanya pun diabadikan dalam tulisan In den Kedaton te Jogjakarta yang berisi 16 karya cetak.
Pada tahun 1886, Kassian membeli kamera baru dengan kecepatan potret 1/400 kali dalam satu detik. Kamera ini membantunya dalam pengambilan gambar agar tidak terlalu lama menunggu gambar terpotret. Tiga tahun kemudian, Kassian Cephas menjadi fotografer situs bersejarah dengan Candi Prambanan sebagai salah satu objek utama. Selain itu, Ia juga memotret komplek Candi Borobudur, terutama relief Karmawibhangga, yang ditemukan pada tahun 1885.
Karena terkendala dengan subsidi pemerintah, Kassian memutuskan untuk menyelesaikan sepertiga dari proyek situs bersejarah. Dalam proyek tersebut, ia telah memotret 160 foto dari 300 foto relief yang diminta untuk menjelaskan situs bersejarah. Di tahun 1912, Kassian Cephas meninggal dengan mewariskan banyak karya yang memiliki kontribusi besar. Tidak hanya di bidang seni, karyanya juga membantu para ilmuwan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dari sejarah yang ia tinggalkan.
Perjalanan di Dunia Fotografi
