Siapa pun setuju bahwa bisnis memerlukan modal. Itu betul. Teori yang tidak perlu lagi dikaji dan dipertimbangkan. Namun, Claudio dan Aldy menambahkan, modal materi memang diperlukan. Tetapi, itu saja tidak cukup. Untuk dapat memulai sebuah bisnis, seseorang harus mengantongi setidaknya modal pengetahuan dan modal jejaring perkenalan. Modal-modal tersebut sama bernilai dan pentingnya dengan modal materi.
Hal itu mereka sadari ketika mengikuti event untuk pertama kali, yaitu Borobudur Marathon, penjualan yang mereka hasilkan tidak seberapa. Awareness yang diharapkan juga tidak sesuai perkiraan. Akhirnya, pada Borobudur Marathon kedua, dengan bekal pengetahuan dan jejaring perkenalan yang membawa mereka pada sebuah kolaborasi dengan brand lokal lain, mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Itu semua mereka pelajari dari pengalaman yang dialami secara langsung.
Mereka menegaskan bahwa pengalaman adalah proses yang tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan. Bagi para pemula yang hendak berbisnis, kunci utama yang mereka berikan hanya satu, yaitu harus berani mencoba. Sebab ketika kita mencoba, itu artinya kita akan mendapat pengalaman. Dan dari pengalaman itu kita akan belajar mengembangkan bisnis menjadi lebih baik.
Para pebisnis tentu memiliki sebuah tujuan besar untuk dicapai. Claudio dan Aldy mengaku bahwa mereka ingin sekali bisa membuka satu toko di Jepang dan memasarkan produk mereka di sana. Seperti The Laundress, sebuah perusahaan yang menyediakan produk deterjen dengan spesifikasi bahan tertentu sesuai dengan bahan pakaian konsumen.
Dengan kerja keras, kemauan belajar yang tinggi dan tidak putus, keduanya yakin bahwa suatu hari mereka akan berhasil mewujudkan mimpi tersebut. Semoga hal tersebut dapat menggugah Anda untuk memulai dan mewujudkan mimpi Anda juga. Setidaknya, temukan apa yang Anda ingin geluti dan mulailah buat konsep perencanaannya. Mulailah segera. Sebab hanya dengan car aitu Anda akan mampu meraih tujuan Anda.
Simak artikel inspiratif dari tokoh pebisnis lainnya bersama KARENA.ID