Setelah membangun label management, Alvin tidak serta merta menerima permintaan dari setiap artis atau band yang hadir. Beberapa pengajuan dari musisi pernah diterimanya, namun tidak lebih dari satu atau dua tahun. Sampai Alvin kembali menerapkan konsistensinya terhadap prioritas.
Saat ini, Alvin kembali memusatkan perhatiannya pada RAN. Betul, ada teori yang mengatakan bahwa sebuah bisnis sebaiknya terus diekspansi. Namun hal tersebut bukanlah sebuah keharusan bagi Alvin. Dia termasuk penganut paham yang memandang kualitas lebih penting ketimbang kuantitas.
Menjelang pandemic, Alvin mengaku terpaksa membatalkan beberapa kontrak kerja sama dalam bentuk event. Namun, hal tersebut tidak dipandang Alvin sebagai jalan buntu. Pada minggu pertama PSBB, Alvin membuat terobosan mengadakan konser virtual RAN yang dilangsungkannya dengan menggandeng sebuah brand provider. Konser virtual tersebut diciptakan Alvin dengan sangat apik; mulai dari kualitas audio, visual, sampai dengan urutan konser itu sendiri.
Alvin dengan selektif menentukan kamera untuk merekam konser home sessionnya, microphone, speaker, bahkan sampai script. Kesuksesan konser virtual tersebut ditentukan oleh angka viewers sampai kepuasan klien. Karena ini merupakan hal baru, eksperimen semacam ini bagi Alvin layak diuji. Akhirnya, selama pandemic berlangsung, Alvin dan RAN tidak pernah menerima panggilan off-air sama sekali. Baginya itu merupakan bentuk kepatuhan mereka terhadap keadaan sulit yang saat ini sedang melanda.
Yang membuat Alvin terus bereksplorasi adalah ketakutannya untuk kehilangan mata pencahariaan. Tentu saja situasi yang sulit ini menimpa semua orang, tetapi pilihan tetap berada di tangan kita. Apakah kita hanya akan berserah diri, atau segera menyesuaikan keadaan. Pilihan yang kita ambil akan memengaruhi kualitas hidup kita sendiri.
Bagi para pembaca yang juga ingin menjadi manager artis seperti Alvin, ia menyarankan untuk memahami ruang lingkup managerial itu sendiri. Penting juga mempelajari dunia hospitality sebab itulah hal utama yang dibutuhkan. Tentu saja hal teknis tersebut dapat dipelajari dari buku, namun akan lebih baik apabila kita terjun langsung ke dalam industry. Berkenalan langsung dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya, serta bergabung ke dalam lingkungan. Sebab seorang manager memiliki tugas krusial, bukan hanya merancang sebuah ekosistem, melainkan membuat ekosistem tersebut bertahan.
Begitulah kurang lebih gambaran singkat mengenai industri music yang dipaparkan oleh seorang manager band. Bagi Anda yang tertarik menjalani bidang yang sama, apakah Anda siap menekuninya? Selamat mencoba. Temukan artikel inspiratif lainnya hanya di KARENA.ID