5 Rekomendasi FIlm Karya Anak Bangsa yang Bisa Kamu Tonton

Sarita Laras
Sumber:unsplash.com
Industri perfilman Tanah Air terus menunjukkan tren positif. Sempat lesu pada awal virus corona mewabah 2020 lalu, satu per satu film berkualitas kini kembali dirilis dan mendapatkan sambutan baik masyarakat. Berbagai karya anak bangsa tersebut juga diakui dunia internasional lewat beragam penghargaan. Dunia dibuat kagum dengan alur cerita yang menggambarkan topik-topik khas Indonesia yang dikemas dengan sinematografi apik.

Di satu sisi, adanya pandemi turut membuat produsen film Indonesia terus berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan platform digital (layanan streaming). Mereka tak lagi mengandalkan bioskop sebagai satu-satunya media penayangan. Itu artinya, di mana pun, kapan pun, kamu bisa menonton film-film karya anak bangsa. Menonton film Indonesia sama dengan membantu dunia perfilman dalam negeri terus bergerak dan berkembang mendongkrak pasar internasional.

Masih dalam momen perayaan film, 30 Maret lalu, berikut kami rangkum rekomendasi lima film karya anak bangsa dari berbagai genre yang menghadirkan berbagai pesan penting di dalamnya.

Yuni

Sumber:imdb.com
Film Yuni berhasil mencuri perhatian setelah memenangkan penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021. Film garapan sutradara Kamila Andini ini mengisahkan sisi patriarki yang masih kental di Indonesia. Yuni, tokoh utama yang diperankan Arawinda Kirana, menghadapi masalah pelik jelang kelulusannya dari sekolah menengah. Sebagai seorang siswi cerdas di sekolahnya dan bercita-cita melanjutkan ke perguruan tinggi, dia justru terjebak dalam rencana pernikahan.

Yuni dilamar dua pria, satu adalah sosok yang tak pernah dikenalnya dan kedua adalah laki-laki yang lebih cocok jika menjadi ayahnya, sebab memiliki jarak usia yang terlampau jauh. Dua lamaran tersebut ditolak Yuni. Namun, datang selanjutnya lamaran ketiga. Yuni mulai goyah, terlebih mitosnya jika menolak lamaran yang ketiga akan sulit mendapatkan jodoh di kemudian hari.

Di tengah cerita, pertemuan Yuni dengan Suci (Asmara Abigail) membuatnya berpikir kembali soal pernikahan. Suci adalah janda yang pernah menikah di usia belia tapi kemudian harus bercerai karena mengalami KDRT.

Berlatar di Banten, Yuni menjadi film pertama yang tampil menggunakan bahasa Jaseng (Jawa-Serang). Bahasa Jaseng merupakan asimilasi antara bahasa Jawa dan dialek  Serang yang terjadi setelah pasukan Cirebon dan Demak menguasai Banten pada masa kesultanan Banten.

Film Yuni saat ini bisa disaksikan secara eksklusif di Disney Plus.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Sumber:imdb.com
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan film adaptasi dari novel Eka Kurniawan yang mengambil setting akhir 1980 hingga awal 1990-an. Film karya sutradara Edwin ini mengangkat beberapa isu, seperti penyalahgunaan kekuasaan, toxic masculinity, dan kekerasan seksual.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menceritakan seorang jagoan bernama Ajo Kawir (Marthino Lio). Keinginannya yang besar untuk berkelahi didorong sebuah rahasia, bahwa dia impoten. Suatu hari ia bertemu Iteung (Ladya Cheryl), petarung perempuan yang menjadi pengawal penguasa incaran Ajo. Meski awalnya hubungan mereka diwarnai pertarungan, lambat laun keduanya saling jatuh cinta. Namun, masalah muncul kala Ajo teringat akan rahasianya. Ia mulai menjauhi Iteung.

Tak disangka, Iteung siap dengan kondisi Ajo dan keduanya lantas menikah. Mulanya rumah tangga mereka berjalan dengan manis. Sampai kemudian hubungan keduanya mulai terganggu saat Budi Baik (Reza Rahadian) muncul di antara keduanya.

Film ini sukses meraih Golden Leopard,  yaitu penghargaan tertinggi di Locarno International Film Festival. Itu merupakan kali pertama karya anak bangsa mendapat penghargaan bergengsi di Swiss tersebut.

Kamu dapat menyaksikan lika-liku perjalanan Ajo dan Iteung di platform Netflix.

Nussa

Sumber:imdb.com
Nussa merupakan film animasi garapan Bony Wirasmono yang rilis Oktober 2021 lalu. Film ini mengisahkan seorang anak pintar dan saleh bernama Nussa yang tengah bersiap menuju lomba roket. Di sekolahnya, Nussa dikenal menaruh minat tinggi pada sains dan selalu menjadi andalan di berbagai perlombaan. Akan tetapi, kondisi tersebut berubah saat anak baru, Jonni, datang ke sekolah Nussa. Jonni mempunyai peralatan yang lebih canggih.

Perhatian teman-teman Nussa di sekolah perlahan beralih ke Jonni. Hal itu terjadi seiring gagalnya percobaan Nussa beberapa kali, yang selama ini memanfaatkan alat-alat rongsokan. Nussa kemudian merasa dunianya telah berubah. Baik sekolah, teman-teman, hingga ayahnya sendiri, Nussa merasa mereka tak lagi peduli dengannya. Saat itu Nussa mulai kehilangan jati dirinya di tengah makin dekatnya lomba sains.

Film ini mengajarkan kepada siapa pun untuk lebih bersabar dan menahan diri. Selain itu, kerja sama dan kolaborasi dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan. Dengan alur yang solid serta animasi yang apik, Nussa berhasil menyabet penghargaan kategori Animasi Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2021.

Film Nussa dapat disaksikan di platform 
Bioskop Online.

Ali & Ratu Ratu Queens

Sumber:imdb.com
Ali & Ratu-ratu Queens merupakan film bergenre keluarga yang mengisahkan perjuangan Ali (Iqbaal Ramadhan) mencari ibu kandungnya bernama Mia (Marissa Anita) ke New York, Amerika Serikat. Ali ditinggal Mia saat usianya masih kecil. Saat memasuki usia remaja, sang ayah meninggal dunia karena penyakit stroke.

Ali kemudian bertekad mencari sang ibu ke Negeri Paman Sam. Hanya berbekal foto dan sejumlah surat yang pernah dikirim Mia, Ali mengetuk dari satu pintu ke pintu lainnya. Dalam pencarian tersebut ia bertemu dengan empat sekawan yang merupakan imigran asal Indonesia, yaitu Party (Nirina Zubir), Biyah (Asri Welas), Chinta (Happy Salma), dan Ance (Tika Panggabean).

Empat sahabat yang berjuluk Ratu-ratu Queens itu lalu sepakat untuk membantu Ali menemukan Mia.Hingga akhirnya Ali berhasil menemukan sang ibu kandung. Sayangnya, kondisi Mia telah berubah, ia telah menikah dengan pria di sana dan memiliki dua orang anak. Dengan kondisinya tersebut, Mia menyuruh Ali pulang ke Indonesia. Tentu, ucapan Mia tersebut menyulut kemarahan Ratu-Ratu Queen.

Selengkapnya, film garapan sutradara Lucky Kuswandi ini dapat disaksikan di layanan streaming Netflix.

Guru-Guru Gokil

Sumber:imdb.com
Guru-guru Gokil merupakan film komedi yang tayang pada 2020 lalu. Film garapan Sammaria Simanjuntak ini dibintangi sejumlah artis papan atas, seperti Gading Marten dan Dian Sastrowardoyo.

Guru-guru gokil mengisahkan cerita Taat (Gading Marten) akhirnya pulang kampung setelah 10 tahun usahanya merantau berujung kegagalan. Di rumahnya, Taat tidak memiliki hubungan yang baik dengan sang ayah. Namun, perjalanan waktu justru membawa Taat menjadi guru di sekolah yang sama dengan ayahnya.

Konflik mulai muncul saat gaji guru di sekolah Taat, termasuk uang pensiun ayahnya, raib dibawa kawanan pencuri. Di situlah Taat bekerja sama dengan Nirmala (Dian Sastro) dan Nelson (Boris Bokir) untuk mencari markas para pencuri.

Film ini mengajarkan tentang jangan takut untuk terus memperbaiki kesalahan. Jika sudah ada niat, maka akan banyak jalan menuju kesuksesan. Film ini dapat Anda saksikan di layanan Netflix.


Itulah lima rekomendasi film Indonesia yang bisa kamu tonton dan petik berbagai pelajaran di dalamnya. Jadi, film mana yang akan kamu saksikan lebih dulu?
Created with